Minggu, 27 Februari 2011

NEPHROTIC SYNDROME


NEPHROTIC SYNDROME


DEFINISI
Ø  Sindroma nefrotik merupakan suatu kondisi dimana terjadi perubahan fungsi ginjal yang bercirikan :
*        Hipoproteinemia                      -   Oedema
*        Hiperlipidemia                           -   Proteinuri
*        Asites                                            -   Penurunan keluaran urine
Ø  Adanya injuri pada glomerular biasanya diikuti adanya :
*        Proteinuria                                  -  Hypoalbuminemia
*        Hyperlipemia                             -  Edema
*        Proteinuria >>                           -  Peningkatan permeabilitas glomerular thd kehilangan protein
*        Plasma.
ETIOLOGI
*        Penyakit parenkim ginjal primer
*        Glomerulonefritis akut pasca streptokokus
*        Glomerulo idiopatik
*        Penyakit sistemik
*        DM,kelainan ginjal yang khas dapa DM adalah nefropati diabetik
*        Amioidosis / berhubungan dengan penyakit kronik seperti TBC,osteomilitis kronik,abses paru,kolitis ulseratif dan neoplasma.
*        SLE dikenal dengan nefritis lupus. SN merupakan manifestasi klinis pada SLE
*        Gangguana sirkulasi mekanik
*        Trombosis vena  renalis
*        Kenaikan tekanan  vena renalis  dapat menyebabkan peningkatkan permeabilitas membran basalis sehingga terjadi kebocoran plasma
*        Right heart syndrome
*        Proteinurin dapat penyakit jantung kongestif

KLASIFIKASI
*    Merupakan salah satu gejala RHS dan
*    Syndroma nefrotik primer ( idiopatik )adalah SN yang berhubungan dengan kelainan primer parenkim ginjal dan sebabnya tidak diketahui
*    >> pada anak usia prasekolah
*    Penyebabnya tidak jelas
*    Neprosis idiopatik,minimal lesion neprosis,lipoid neprosis/ uncom plicated nefrosis
*    Sakit yang tidak spesifik : infeksi virus saluran pernafasan  ( mendahului adanya manifestasi : 4 – 8 hari )
*    Syndroma nefrotik sekunder  yaitu SN yang berhubungan dengan penyakit-penyakit tertentu seperti penyakit metabolik,gangguan sirkulasi mekanik,keganasan ,infeksi toksin dll it jantung kongestifl yang bercirikan :
*.
*    Terjadi setelah berkumpulnya kerusakan-kerusakan pada glomerulus
*    Penyebab tersering dari kerusakan glomerulinefritis

CONGENITAL NEFROTIK SYNDROM
*        Gen yang resesif pada autosom
*        Biasanya terjadi pada bayi yang kecil umur gestasinya
*        Proteinuria dan edema ( manifestasi awal )
*        Type ini tidak berespon terhadap terapi yang biasa dilakukan
*        Kematian dapat cepat terjadi bila bayi menolak adanya dialysis atau transplantasi ginjal

PATOFISIOLOGI
*        Pada sindroma nefrotik terjadi reaksi hipersensitifitas tipe III dimana komplek imun mengendap dijaringan.
*        Aktivasi system komplemen juga merangsang vaksoaktive amine ( termasuk histamine ) dan substansi ini menyebabkan retraksi sel endotel sehingga meningkatkan permeabilitas vaskuler.
*        Perubahan pada membrane glomerolus menyebabkan peningkatan permeabilitas, yang memungkinkan protein ( terutama albumin ) keluar melalui urine ( proteinurine ).
*        Menurunnya tekanan onkotik menyebabkan albumin berpindah dari ruang intra vaskuler ke interstitiel.
*        Perpindahan protein ke rongga interstitial menyebabkan lipoproteinemia.
*        Hal ini menstimulasi hati untuk mengkompensasi dengan  dengan meningkatkan produksi lipoprotein dan peningkatan konsentrasi lemak dalam darah ( hiperlipidemia ).
*        Bila hati sudah tidak mampu mengkompensasi dapat menyebabkan kerusakan metabolisme lemak dan protein.
*        Perpindahan protein keluar system vaskuler menyebabkan cairan plasma pindah ke ruang interstitisel yang menghasilkan edema dan hipovolemia.
*        Penurunan volume vaskuler menstimulasi system renin angiotensin, yang memungkinkan sekresi  aldosteron dan hormone antidiuretik ( ADH ).
*        Aldosteron merangsang peningkatan reabsorsi tubulus distal terhadap Natrium dan air, yang menyebabkan bertambahnya edema.









MANIFESTASI KLINIK
*           Berat badan meningkat
*           Anorexia
*           Edema anasarka
*           Asites
*           Nyeri abdomen
*           Pembengkakan pada wajah, terutama disekitar mata
*           Voleme urine menurun, kadang-kadang berwarna pekat dan berbusa
*           Kulit pucat
*           Anak menjadi iritabel, mudah lelah / letargi
*           Celulitis, pneumonia, peritonitis atau adanya sepsis
*           Azotemia
*           TD biasanya normal / naik sedikit

 
EVALUASI DIAGNOSTIK
*        Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan manifestasi klinis.
*        Konsentrasi total serum protein menurun : albumin menurun ( ±2 g/dl ), plasma lippid meningkat.
*        Serum kolesrerol naik 450 – 1500 mg/dl.
*        Riwayat infeksi  saluran nafas atas.
*        Analisa urine ; meningkatnya protein dalam urine.
*        Hb dan Ht biasanya normal atau meningkat.
*        Biopsi Renal : Memberikan informasi tentang status glomerulus dan type dari NS, serta respon dari obat.


PENATALAKSANAAN  TERAPEUTIK
*        Mengurangi eksresi protein dalam urine dan mempertahankan urine terbebas dari protein.
*        Meningkatkan nutrisi .(Diit tinggi protein )
*        Pembatasan sodium jika anak hipertensi.
*        Mengontrol edema.
*        Kolaborasi dengan tiem medis dalam pemberian terapi :
-          Antibiotik ( untuk mencegah infeksi )
-          Diuretik sesuai program
-          Albumin jika intake oral dan output urine kurang
-          Kortikosteroid dengan dosis 2 mg/kg/hari sesuai program
-          Imunosupresant (memungkinkan relap dan memberikan tahap remisi dalam jangka waktu yang lama).
Misal pemberian cyclophos phamide yg digabung dengan prednisone


PENATALAKSANAAN PERAWATAN
a.       Fokus Pengkajian
*      Sistem urinarius ( oliguri, retensi urin, proteinurin dan perubahan warna urine ).
*      Keseimbangan cairan dan elektrolit ( kelebihan cairan, edema, asites, peningkatan BB, dehidrasi )
*      Sirkulasi ( peningkatan TD )
*      Neurologi ( penurunan tingkat kesadaran karena dehidrasi )
*      Pernafasan ( sesak nafas, takipnea )
*      Mobilitas ( kemerahan , Malaise )
b.      Diagnosa Keperawatan
*      Gangguan pola eliminasi b.d retensi Na dan air.
*      Kelebihan volume cairan b.d edema
*      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kerusakan metabolism protein
*      Pola nafas tidak efektif b.d penekanan diafragma akibat asites

Tidak ada komentar:

Posting Komentar