Minggu, 23 Januari 2011

ASKEP KLIEN POST OPERASI MAYOR



ASKEP KLIEN POST OPERASI  MAYOR


A.    PENGERTIAN

Perawatan pasca operasi : Tindakan perawatan yang dilakukan pada Klien sesudah pembedahan/pemeriksaan khusus yang menggunakan anesthesi (B. Koizer ; 1987).


B.     KRITERIA KLIEN POST OPERASI YANG DI RAWAT DI ICU

1.      Klien post operasi dengan gangguan napas.
2.      Klien post operasi dengan gangguan keseimbangan cairan.
3.      Klien post operasi dengan gangguan jantung.
4.      Klien post operasi dengan gangguan kesadaran.
5.      Klien post operasi dengan gangguan fungsi organ oleh karena MOF.

C.     TANDA DAN GEJALA

v  Tanda-tanda
§  Status Respirasi :
-          Meningkat atau menurun Rate-nya.
-          Perubahan bunyi pernafasan akibat sumbatan jalan nafas oleh sekret atau lidah jatuh ke belakang.
-          Perubahan bunyi pernafasan : Stridore, Rales, Ronchi. 
§  Status Sirkulatori :
-          Suhu badan dapat meningkat atau menurun.
-          Nadi dan tensi juga dapat meningkat atau menurun.
-          Kulit sering kali terasa dingin.
-          Perubahan warna kulit, pengisian kapiler terganggu.
-          Adanya perdarahan → hipovolemia
-          Vasokontriksi akibat stres.
-          Gelisah sebagai tanda dini dari shock hipovolemik.
§  Tingkat Kesadaran :
-          penilaian kesadaran dengan GCS.
-          Bervariasi dimulai dari Compos Mentis sampai tak sadar.
v  Gejala-gejala :
§  Berupa keluhan subyektif klien antara lain :
-          Klien merasa tak nyaman.
-          Mual-mual, nyeri, pusing.


D.    PEMERIKSAAN PENUNJANG

§  Lab : darah rutin, elektrolit, GDR, urium, kreatinin, analisa gas darah, bila diperlukan juga diperiksa LFT, protein total, albumin, globulin.
§  Rontgen : photo thorax.
§  EKG 12 lead.
§  Pemeriksaan khusus lain sesuai dengan gangguan.

F.      KOMPLIKASI

§  Masalah/Sindroma Klien pasca operasi yang sering timbul diantaranya :
-          nyeri disertai demam.
-          Nyeri disertai muntah distensi abdomen.
-          Ketidaknyamanan supra pubis.
-          Nyeri disertai dingin dan kurang perasaan pada infeksi luka.
-          Terkumpul gas dalam saluran intestinal.
-          Kandung kencing penuh.
-          Kurang lancar sirkulasi akibat pembalut ketat atau gips atau dari statis vena.
§  Komplikasi yang sering timbul pada Klien pasca operasi adalah antara lain :
-          Disfungsi paru berupa atelektasis, pneumonia hipostatis.
-          Trombophlebitis.
-          Muntah, honstipasi, retensi urine.
-          Perdarahan.
-          Syok hipovolemik.

G.    PENATALAKSANAAN
§  Mempertahankan ventilasi Pulmonari dengan :
-          mempertahankan kepatenan saluran nafas.
-          mengatur posisi.
-          suctioning sekret.
-          terapi oksigen
§  Mempertahankan sirkulasi :
-          monitoring haemodinamik, EKG, Vital Sign.
-          pasang penghangat.
§  Mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit (Balance Cairan).
§  Monitoring intake → cairan parenteral.
§  Mempertahankan keamanan dan kenyamanan dengan :
-          mencegah terjadi cedera.
-          mengusahakan kenyamanan fisik.
-          mengusahakan kenyamanan psikologis.
§  Pengelolaan luka operasi.
§  Monitoring eliminasi urine ± 1.500 ml/hr atau 2 cc/kg BB/jam perhari pertama post operasi dan eliminasi perut dengan mengamati bising usus
§  Mempertahankan aktivitas.
§  Membantu memenuhi kebutuhan psikologis.
§  Monitoring setting alat-alat dan jangan abaikan ekeomi.


 



Diagnose keperawatan yang mungkin timbul :
§  Penurunan Cardiac output.
§  Hipotermia.
§  Gangguan pertukaran gas.
§  Jalan nafas tak efektif.
§  Pola nafas tak efektif.
§  Peningkatan perfusi jaringan.
§  Gangguan keseimbangan/elektrolit.
§  Gangguan rasa nyaman nyeri.
§  Cemas (ringan/sedang/berat) Klien atau keluarga.
§  Potensial infeksi.
§  Gangguan aktivitas.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar