Senin, 17 Januari 2011

P0ARAGRAF

PARAGRAF


A. DEFINISI
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
Paragraf adalah kesatuan pikiran yang mengungkapkan ide pokok yang berbentuk dalam rangkaian kalimat yang berkaitan dengan bentuk (kohesi) dan makna (koherensi).

B. SYARAT SEBUAH PARAGRAF
Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

C. BENTUK PARAGRAF
1. Deduktif : inti paragraf di awal paragraf.
2. induktif: inti paragraf di kalimat terakhir.
3. campuran: inti paragraf di kalimat pertama dan terakhir.
4. ineratif: inti paragraf di tengah-¬tengah paragraf.

D. JENIS PARAGRAF
1. Narasi : menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologi.
Contoh : Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan terikat ke leher. Mobil berhenti di depan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri mereka pada keluar rumah menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan Tuan Hasan saling berlomba menyambut kedatangan Nyonya Marta.
2. Deskripsi : menggambarkan suatu kejadian dengan kata¬kata yang merangsang indra agar realistis.
Contoh : Gadis kecil itu. Ia terus memandangi lautan yang biru. Gulungan riak-riak kecil tak membuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya beralih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak mengisiki telinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi laut. Laut yang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengah menepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia benci laut! Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal.
3. Eksposisi : menguraikan sesuatu sejelas-¬jelasnya agar pembaca mudah mengerti
dan jelas. Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana.
Contoh : Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
4. Argumentasi : berisi fakta yang tidak untuk persuasif melainkan hanya menegaskan pendapat penulis.
Contoh : Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
5. Persuasi: berisi ajakan untuk merubah pendapat pembaca agar sama dengan
penulis.
Contoh : Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.

E. POLA PENGEMBANGAN
Widyamartaya 1990, mengatakan berdasarakan tempat dan fungsinya paragraf dibagi dalam paragraf pengantar, pengemnang, dan penutup, berdasarkan unit tulisan, paragraf dapat dibagi menjadi paragraf naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif.
Dari sudut penalaran paragraf dikategorikan dalam induktif, deduktif. Dengan demikian paragraf dapat diklasifikasikan berdasarkan isi, tempat dan fungsinya.
1. Definisi: menjelaskan sesuatu dengan jelas dengan konjungsi (adalah, ialah, yaitu)
yang tepat agar gampang dimengerti.
2. Contoh: memberikan contoh agar mudah dipahami.
3. Fungsional: mempunyai kegunaan tertentu untuk sang penulis
4. Kausal: menunjukkan hubungan sebab¬akibat dalam suatu kejadian.
5. Spasial: menulis yang berhubungan dengan tempat tertentu dan menggambarkannya.
6. Perbandingan: membandingkan sesuatu untuk menemukan perbedaan atau persamaan.
7. Kronologi : mempunyai catatan waktu yang jelas.
Contoh :
paragraf deduktif¬narasi¬kronologi
Siang itu matahari bersinar dengan terik, wajar saja mengingat waktu menunjukkan











DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://pengertian_paragraf_alinea_dan_bagian_dari_paragraf_bahasa_indonesia.htm
http://paragraf.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar